Minggu, 16/06/2024 - 06:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Cekcok dengan Pasangan? Ini Cara Menahan Diri Agar tak Kebablasan

JAKARTA — Dalam kehidupan rumah tangga, pertengkaran merupakan hal lumrah terjadi. Namun, tak sedikit yang akhirnya pertengkaran tersebut memicu emosi dan membuat seseorang gelap mata sehingga melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) baik secara fisik maupun verbal.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Bagaimana cara menahan diri agar hal demikian tidak terjadi? Psikolog praktik klinis forensik, Reni Kusumowardhani, menjelaskan pertengkaran antara suami istri itu sebenarnya sesuatu yang lumrah terjadi. Namun ini menjadi tidak lumrah apabila salah satu dari pasangan tersebut lebih dominan dan kemudian memanfaatkan relasi kuasa.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

“Sehingga yang dominan dapat berperilaku KDRT yang dampaknya bisa fatal pada korbannya yang dalam hal ini tentunya pihak yang lebih lemah,” ujar Ketua 3 Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia (PP HIMPSI) kepada Republika.co.id, Jumat (8/12/2023). 

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

Reni menambahkan permasalahan suami istrinya yang tidak sehat memang bisa menyulut eskalasi emosi yang sedemikian rupa terutama jika salah satu atau keduanya memang berada di dalam situasi kepribadian yang tidak matang atau mungkin ada gangguan di dalam kepribadiannya. Meskipun untuk mengetahui hal ini, dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut terkait dengan keadaan kejiwaan seseorang. 

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Lalu hal apa yang bisa dilakukan jika marah besar ke pasangan agar tidak gelap mata? Menurutnya, hal ini erat kaitannya dengan kesehatan mental masing-masing.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Pakar: Vaksin Dengue Solusi Preventif Lindungi Diri dari DBD

Dia mengatakan semakin sehat mental kita, akan makin baik kemampuan untuk mengatasi permasalahan supaya lebih objektif dan mengendalikan amarah secara lebih cerdas serta proporsional. Hal tersebut merupakan salah satu bagian dari cerdas emosi. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

“Kalau seseorang sudah berada dalam situasi marah, ini memang menjadi sulit kalau kepribadiannya tidak matang atau dia punya trauma masa kecil (ACE),” ujarnya. Oleh karena itu, isu kesehatan mental menjadi sangat penting. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Menurutnya untuk dapat menahan diri supaya tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan adalah dengan menjaga kesehatan-kesehatan mental masing-masing dan memiliki self awareness yang baik sehingga respons-respons marahnya lebih dapat dikendalikan. 

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

Hal yang dapat dilakukan jika sedang marah adalah segera menyadari kemarahan yang terjadi atur pernapasan, minum air putih, dan cobalah melakukan relaksasi agar intensitas kemarahan dapat mereda dan dapat diatasi. “Ini penting karena saat orang marah, otot-otot tubuh itu akan menegang dan detak jantung meningkat, tekanan darah juga melonjak. Kondisi ini membuat situasi psikologis orang tersebut juga makin tegang, sehingga butuh di ekspresikan,” ujarnya. 

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK
Berita Lainnya:
Nasib 3 Anak Briptu FN, Kementerian PPPA Pastikan Dapat Pengasuhan Tepat

Oleh karena itu, perlu dilakukan hal-hal yang dapat mengurangi tension tersebut. Bagi orang-orang yang cukup memiliki kesehatan mental atau kesehatan mentalnya cukup baik, itu akan dengan cepat kembali pada ke kesadaran atau self awareness

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Tapi kalau kesehatan mentalnya tidak optimal, dia cenderung akan sulit sekali mengelola, mengendalikan emosi kemarahannya sedemikian rupa atau bisa mengelola kemarahannya secara baik (anger management).

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Reni mengatakan, makin sehat mental seseorang akan makin mampu dia segera menyadari kemarahan dan mengenal respons negatifnya sehingga tidak berlanjut secara fatal. Sebaliknya, semakin buruk kesehatan mental seseorang, kalau dia sudah terlanjur marah, ini menjadi berisiko karena dia akan sulit untuk menyadari situasinya secara cepat. 

Menurut dia, mengelola amarah perlu dilatih. Utamanya, pada orang-orang yang pemarah, orang-orang yang tidak mampu mengendalikan emosi terutama emosi marahnya. 

“Itu memang perlu untuk berlatih, bagaimana dia bisa mengenali hal-hal yang bisa membuat dia marah, sehingga dia bisa mencegah dan melakukan langkah-langkah untuk mencegah marahnya ini berkaibat fatal”.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُ عِوَجًا ۜ الكهف [1] Listen
[All] praise is [due] to Allah, who has sent down upon His Servant the Book and has not made therein any deviance. Al-Kahf ( The Cave ) [1] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi